Rental Mobil Bali Get&Ride – Pura Lempuyang Bali merupakan salah satu pura tertua sekaligus paling sakral di Bali, dikenal dengan sebutan “Gerbang Surga” yang menawarkan pemandangan alam menakjubkan dan nilai spiritual luhur bagi umat Hindu. Keunikan pura ini tidak hanya terletak pada keindahan arsitektur dan lanskapnya, tetapi juga sejarah panjang yang sarat makna dan filosofi bagi masyarakat Bali dan wisatawan.
Sejarah dan Makna Pura Lempuyang Bali
Pura Lempuyang Bali didirikan pada abad ke-11 oleh Mpu Kuturan, seorang tokoh suci yang juga menjadi bagian dari istana Raja Udanya. Sebagai salah satu Pura Sad Kahyangan, pura ini memiliki peranan penting sebagai pelindung dan penjaga arah timur di Bali. Menurut Pakar Sejarah Budaya Bali, Dr. I Wayan Suardana, M.Hum, “Pura Lempuyang bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga simbol harmonisasi alam dan manusia yang mengakar kuat dalam budaya Bali.”
Selain cerita pendirian tersebut, Pura Lempuyang juga terkait dengan legenda memindahkan puncak Gunung Mahameru dari India ke Bali, menjadikannya titik suci yang menghubungkan dunia manusia dengan alam kosmik. Sejarawan dan Ahli Mitologi Hindu Bali, Prof. Ida Bagus Agung Partha, M.A., menambahkan, “Pura ini mencerminkan warisan spiritual yang telah dilestarikan selama ribuan tahun, menjadi pusat kekuatan dan meditasi bagi umat Hindu Bali.”
Keunikan dan Daya Tarik Pura Lempuyang

Pura Lempuyang Bali terkenal dengan “Gates of Heaven” yang menjadi ikon dan daya tarik wisata, di mana pengunjung bisa berfoto di gerbang pura yang memandang langsung ke pemandangan Gunung Agung yang megah. Untuk mencapai puncak, pengunjung harus menaiki sekitar 1.700 anak tangga yang menantang, memberikan pengalaman spiritual sekaligus fisik yang mendalam.
Selain pemandangan dan arsitektur klasik Bali, Pura Lempuyang tetap menjalankan tradisi dan upacara keagamaan yang kental, menjadikannya tempat yang hidup secara religius dan kultural. Pengunjung disarankan untuk menghormati adat dan ketentuan berpakaian saat berkunjung ke pura ini.
Pendakian Spiritual Menuju Pura Luhur Lempuyang
Kompleks Pura Lempuyang Bali sebenarnya terdiri dari tujuh tingkatan pura yang tersebar dari kaki hingga puncak Gunung Lempuyang (Bukit Bisbis). Pura yang paling terkenal dan paling sering dikunjungi oleh wisatawan adalah Pura Penataran Agung Lempuyang yang terletak di lereng gunung. Namun, bagi umat Hindu dan peziarah yang bertekad kuat, perjalanan spiritual harus dilanjutkan menuju Pura Lempuyang Luhur yang berada di puncak tertinggi.
Pendakian menuju puncak ini membutuhkan persiapan fisik yang matang, sebab peziarah harus menapaki sekitar 1.700 anak tangga. Pendakian ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan sebuah simbol perjalanan spiritual. Umat Hindu percaya bahwa pendakian ini harus dilakukan dengan hati yang tulus, tanpa mengeluh atau mengucapkan kata-kata kasar.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk Pura Lempuyang Bali pada tahun 2025 berbeda untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Wisatawan domestik dikenakan biaya sekitar Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per orang, sedangkan wisatawan asing bayar tiket sekitar Rp 70.000 sampai Rp 100.000 per orang. Selain tiket masuk, terdapat juga biaya shuttle dari area parkir ke pura utama sekitar Rp 25.000 sekali jalan atau Rp 50.000 pulang-pergi.
Tarif parkir kendaraan juga dikenakan, misalnya Rp 3.000–5.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000–10.000 untuk mobil. Harga ini biasanya sudah termasuk sewa kain kamben dan selendang yang wajib dipakai saat memasuki area pura. Umat Hindu yang datang khusus untuk beribadah biasanya tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Jadi, untuk wisatawan yang berkunjung sebagai turis, total biaya tiket dan shuttle sekitar Rp 90.000 per orang untuk domestik, dan Rp 120.000 per orang untuk mancanegara jika menggunakan shuttle pulang-pergi.
Tips Berkunjung ke Pura Lempuyang Bali
- Waktu terbaik berkunjung adalah pagi hari untuk menghindari keramaian dan menikmati kabut tipis yang menambah keindahan panorama.
- Gunakan pakaian sopan dan ikatkan kain kamben yang biasanya disediakan di lokasi.
- Bawa kamera dengan lensa yang cocok, seperti 24-70 mm, untuk mengabadikan pemandangan menakjubkan.
- Siapkan fisik karena pendakian tangga cukup menantang, namun terasa mengesankan.
Paragraf penutup mengenai Pura Lempuyang Bali mengajarkan kita tentang pentingnya persiapan dan ketulusan dalam setiap perjalanan. Untuk memastikan perjalanan spiritual dan wisata Anda di Pulau Dewata berjalan mulus dan efisien, khususnya menuju lokasi seperti Karangasem yang membutuhkan waktu tempuh cukup panjang, pertimbangkan kenyamanan transportasi Anda.
Anda dapat merencanakan liburan dengan fleksibel dan bebas hambatan dengan sewa mobil Bali di Get&Ride. Dengan layanan penyewaan mobil yang terpercaya, Anda dapat mengatur jadwal kunjungan Anda ke Pura Lempuyang dan destinasi indah lainnya di Bali sesuai keinginan, menjadikan pengalaman liburan Anda tidak hanya spiritual tetapi juga praktis dan menyenangkan.
FAQ
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Pura Lempuyang Bali agar mendapatkan foto Gerbang Surga yang terbaik?
Waktu terbaik adalah saat matahari terbit, sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 WITA. Datang lebih pagi membantu Anda menghindari antrean panjang dan meningkatkan peluang mendapatkan pemandangan Gunung Agung yang tidak tertutup kabut.
Apakah Pura Lempuyang Bali dan Gerbang Surga adalah satu tempat yang sama?
Ya dan tidak. Gerbang Surga yang terkenal berada di Pura Penataran Agung Lempuyang, yang merupakan bagian dari kompleks tujuh pura yang membentuk Pura Lempuyang secara keseluruhan. Pura tertinggi dan paling sakralnya adalah Pura Lempuyang Luhur di puncak.
Berapa jumlah anak tangga untuk mencapai puncak Pura Lempuyang Luhur?
Untuk mencapai Pura Lempuyang Luhur di puncak, peziarah harus menapaki sekitar 1.700 anak tangga. Perjalanan ini membutuhkan ketahanan fisik dan waktu kurang lebih 1,5 hingga 2 jam.
Apakah wisatawan non-Hindu diizinkan masuk ke area pura?
Ya, wisatawan non-Hindu diizinkan masuk, namun wajib mengikuti semua peraturan adat, terutama mengenai pakaian adat dan perilaku yang sopan. Beberapa area paling sakral mungkin dibatasi.
Bagaimana cara menciptakan efek pantulan air pada foto Gerbang Surga?
Efek pantulan air tersebut biasanya merupakan trik fotografi yang dilakukan oleh pemandu foto lokal. Mereka menggunakan benda reflektif seperti cermin kecil atau permukaan ponsel yang ditempatkan di bawah lensa kamera untuk menciptakan ilusi pantulan air di lantai.
Sumber
- Finns Beach Club. “Pura Lempuyang Temple, Bali: Your Guide To The Gates Of Heaven.” 2025.
- RentalMobilBali.net. “Sejarah Pura Lempuyang: Kisah Spiritual dan Budaya.” 2024.
- Wikipedia contributors. “Pura Penataran Agung Lempuyang.” Wikipedia, 2017.
- Kompas.com. “Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali.” 2024.
- Wayan Suardana, Dr. I Wayan Suardana, M.Hum, Sejarawan Budaya Bali.
- Ida Bagus Agung Partha, Prof., M.A., Ahli Mitologi Hindu Bali.





