Previous
Next

Bolehkah Sahur Jam 5 Pagi Karena Kesiangan? Simak Penjelasannya

bolehkah sahur jam 5 pagi karena kesiangan

Daftar Isi

Bolehkah Sahur Jam 5 Pagi Karena Kesiangan? Simak PenjelasannyaNews. Di bulan Ramadhan, sahur menjadi salah satu momen penting untuk mempersiapkan diri menjalani puasa. Namun, tak jarang kesiangan menjadi kendala untuk menyantap sahur. Lantas, bolehkah sahur jam 5 pagi karena kesiangan, di saat waktu imsak sudah lewat?

Baca juga: Sahur Singkatan Dari Apa? Berikut Jadwal Sahur dan Imsak di Bali

Apa itu Sahur?

Sahur adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh umat Muslim pada waktu menjelang imsak, sebelum memulai puasa Ramadan. Jadi, bolehkah sahur jam 5 pagi karena kesiangan?

Pentingnya Sahur dalam Puasa

Sahur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kekuatan fisik selama menjalani puasa. Ini membantu menjaga kadar gula darah dan energi tubuh agar tetap stabil sepanjang hari.

Hukum Sahur di Waktu Imsak

Menurut mayoritas ulama, hukum sahur di waktu imsak adalah masih diperbolehkan. Hal ini berdasarkan pada ayat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya, “Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.”

Apa itu Imsak?

Imsak dalam Bahasa Indonesia secara harfiah tidak memiliki arti tersendiri. Kata imsak berasal dari bahasa Arab, yaitu ** أمسك (amsaka)** yang berarti “menahan”.

Dalam konteks ibadah puasa Ramadhan, imsak merujuk pada waktu penanda dimulainya kita untuk berhenti makan dan minum sebagai persiapan memasuki waktu sholat Subuh dan dimulainya puasa.

Istilah imsak sendiri tidak ada di dalam ajaran Islam secara langsung, namun fungsinya sangat penting sebagai pengingat bagi umat muslim untuk segera mengakhiri sahur. Biasanya, imsak ditetapkan beberapa menit sebelum waktu sholat Subuh tiba.

Bolehkah Sahur Jam 5 Pagi Karena Kesiangan?

sahur kesiangan
Source: iStockphoto

Jika jam 5 pagi di daerah tersebut waktu subuh sudah berlalu, maka waktu imsak pun sudah terlewatkan. Dalam kondisi ini, umat Islam tidak diwajibkan untuk sahur. Justru, mereka dianjurkan untuk tidak makan dan minum karena waktu puasa sudah dimulai.

Baca Juga:  Pengumuman Libur Lebaran, Bali Jadi Destinasi Pilihan

Menahan lapar dan haus dari subuh hingga maghrib memang tidak mudah. Namun, dengan niat yang tulus dan ikhlas, serta diiringi dengan usaha untuk menjaga kesehatan, Insya Allah puasa tetap bisa dijalankan dengan baik.

Tips Puasa Tanpa Sahur

Setelah tahu jawaban bolehkah sahur jam 5 pagi karena kesiangan, berikut beberapa tips untuk membantu Anda menjalani puasa tanpa sahur:

  • Perbanyak minum air putih saat buka puasa dan setelah tarawih: Hal ini membantu tubuh terhidrasi dan terhindar dari dehidrasi.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang saat buka puasa dan setelah tarawih: Pilih makanan yang kaya karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
  • Hindari makanan dan minuman yang berlebihan: Makan dan minum secukupnya untuk menjaga kesehatan pencernaan.
  • Istirahat yang cukup: Tidur yang cukup membantu tubuh memulihkan energi dan menjaga stamina.
  • Lakukan aktivitas fisik yang ringan: Aktivitas fisik membantu tubuh tetap bugar dan meningkatkan metabolisme.
  • Tetap berpikiran positif dan ikhlas: Pikiran yang positif dan ikhlas membantu Anda menjalani puasa dengan lebih mudah.

Imsak adalah saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Imsak hanya berlaku pada bulan Ramadhan, dan digunakan sebagai pengingat bahwa waktu sahur telah berakhir. Waktu imsak berlaku sepuluh menit sebelum masuk waktu subuh. Jika seseorang telat bangun dan baru bangun pada jam 5 pagi dan sudah masuk subuh, maka ia harus menahan lapar hingga waktu maghrib dan tidak dapat mengambil sahur.

Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi Ramadhan di Pulau Dewata, Get&Ride Sewa Mobil Bali hadir sebagai solusi terbaik untuk menemani perjalanan spiritual Anda. Nikmati momen sahur dan berbuka puasa di berbagai destinasi istimewa dengan layanan yang nyaman dan terpercaya.

Baca Juga:  Warna Liturgi Jumat Agung Bagi Agama Katolik: Lebih dari Sekadar Estetika

FAQ

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *