Hari Raya Galungan Adalah Peringatan Terciptanya Alam Semesta dan Seisinya – News. Hari Raya Galungan adalah perayaan agama yang memiliki makna dan simbolisme yang mendalam dalam budaya Bali. Perayaan ini menjadi momen penting bagi umat Hindu Bali untuk merayakan terciptanya alam semesta beserta seisinya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna, tradisi, dan nilai-nilai yang terkait dengan Hari Raya Galungan. Mulai dari penjelasan tentang perayaan ini, simbol-simbol yang digunakan, hingga kegiatan yang dilakukan selama perayaan, kita akan menggali lebih dalam mengenai perayaan yang memiliki signifikansi spiritual ini.
Pengertian Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan Adalah
Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan agama Hindu yang diadakan di pulau Bali, Indonesia. Galungan sendiri memiliki arti “menancapkan” dalam bahasa Bali. Perayaan ini diadakan setiap 210 hari sekali dalam kalender Bali, yang dihitung berdasarkan sistem penanggalan Wuku. Hari Raya Galungan memiliki makna yang mendalam sebagai peringatan terciptanya alam semesta dan seisinya oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa menurut ajaran Hindu.
Simbolisme Hari Raya Galungan
Perayaan Hari Raya Galungan penuh dengan simbolisme yang kaya. Salah satu simbol yang paling mencolok adalah “penjor.” Penjor adalah tiang hiasan yang terbuat dari janur (daun kelapa). Penjor melambangkan Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang dianggap suci. Dalam perayaan ini, setiap rumah dihiasi dengan penjor sebagai tanda kehadiran dan penghormatan kepada Dewa serta leluhur. Penjor juga melambangkan kesatuan antara langit dan bumi serta manusia dengan alam semesta.
Selain itu, sesajen juga merupakan simbol penting dalam Hari Raya Galungan. Sesajen adalah persembahan yang terdiri dari aneka makanan, bunga, dupa, dan uang kertas. Sesajen ditempatkan di pelataran rumah dan di pura-pura sebagai wujud rasa syukur kepada Dewa dan leluhur. Persembahan ini juga melambangkan hubungan antara manusia dengan alam semesta serta sebagai sarana komunikasi spiritual dengan roh leluhur.
Tradisi dan Kegiatan selama Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan adalah hari yang dirayakan dengan serangkaian tradisi dan kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat Bali. Beberapa tradisi dan kegiatan yang dilakukan selama Hari Raya Galungan antara lain:
Penyajian Canang Sari
Canang sari merupakan sesajen yang terbuat dari janur, bunga, dan dupa. Fungsi Canang sari yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur. Canang sari biasanya diletakkan di depan rumah, di pura, atau di tempat-tempat suci lainnya.
Penyalaan Penjor
Simbil Hari Raya Galungan adalah penjor. Penjor adalah tiang hiasan yang menjadi simbol . Setiap rumah dihiasi dengan penjor yang terbuat dari janur (daun kelapa) dan dihiasi dengan anyaman bunga, daun, dan buah. Penyalaan penjor dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa serta sebagai hiasan yang memperindah lingkungan sekitar. Penjor juga melambangkan kesatuan antara langit dan bumi serta manusia dengan alam semesta.
Upacara di Pura
Selama Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali mengunjungi pura-pura (kuil) untuk bersembahyang dan berdoa. Pura menjadi tempat utama untuk mempersembahkan sesajen dan melaksanakan upacara keagamaan. Umat Hindu berpakaian serba putih saat mengunjungi pura dan melaksanakan rangkaian ritual yang meliputi nyekah (membersihkan makam leluhur), melukat (mandi suci), dan melakukan persembahan kepada Dewa.
Berbagai Hidangan Khas
Hari Raya Galungan adalah identik dengan hidangan khas yang disajikan selama perayaan. Beberapa hidangan khas Galungan antara lain adalah Ayam Betutu, Lawar, dan Babi Guling. Ayam Betutu adalah ayam yang dimasak dengan rempah-rempah khas Bali dan dibungkus dengan daun pisang, kemudian diukus atau dipanggang. Lawar adalah hidangan yang terbuat dari daging cincang, sayuran, dan bumbu khas Bali. Sedangkan Babi Guling adalah babi yang dipanggang dengan bumbu rempah-rempah hingga kulitnya renyah.
Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 adalah perayaan agama Hindu yang tidak hanya merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan, tetapi juga memperingati terciptanya alam semesta dan seisinya. Melalui tradisi seperti penyajian sesajen, penyalaan penjor, pengunjungan ke pura, dan hidangan khas Galungan, masyarakat Hindu Bali menghormati kehadiran Tuhan dalam segala bentuknya. Perayaan ini memperkuat ikatan spiritual dan budaya mereka, serta menjadi momen refleksi, rasa syukur, dan kegembiraan.
Hari Raya Galungan dan Kuningan dirayakan dua kali dalam setahun menurut kalender Bali. Pada tahun 2024, perayaan ini telah berlangsung dua kali:
- Pertama:
- Galungan: 28 Februari 2024
- Kuningan: 9 Maret 2024
- Kedua:
- Galungan: 25 September 2024
- Kuningan: 5 Oktober 2024
Jadi, untuk tahun 2024, perayaan Galungan dan Kuningan yang kedua sudah selesai pada tanggal 5 Oktober 2024.
Saat mengunjungi Bali, terutama saat mengikuti perayaan Hari Raya Galungan, memiliki transportasi yang nyaman dan efisien adalah hal yang penting. Get&Ride adalah perusahaan penyewaan mobil yang dapat menjadi solusi transportasi saat berlibur di Bali dan mengikuti Hari Raya Galungan.
Liburan ke Bali saat perayaan Galungan dan Kuningan semakin seru dengan Get&Ride Rental Mobil Bali. Dengan harga yang kompetitif dan layanan 24 jam, Get&Ride siap menemani perjalananmu. Jangan lewatkan promo spesial kami selama periode perayaan! Kunjungi website, aplikasi, atau WhatsApp Get&Ride untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut.