Previous
Next

Gubernur Bali Melarang Siswa-Siswi di Bali untuk Menonton Upin & Ipin

menonton Upin & ipin

Daftar Isi

Gubernur Bali Melarang Siswa-Siswi di Bali untuk Menonton Upin & IpinNews. Gubernur Bali, Wayan Koster, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Ia meminta siswa-siswi di Bali untuk berhenti menonton Upin & Ipin, film kartun asal Malaysia, . Pernyataan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat, terutama para orangtua dan pelajar di Bali.

Gubernur bali

Pernyataan ini diucapkan saat ia menghadiri acara penyerahan hadiah lomba esai tentang film Jayaprana Layonsari di Wantilan Kantor DPRD Bali pada Senin, 14 Agustus 2023. Koster mengatakan, “Apa itu yang dari Malaysia itu, Upin Ipin ya. Jangan lagi nonton itu, enggak jelas itu apa itu, lebih baik kita bangun produksi yang berangkat pada tradisi dan budaya kita.” dikutip dari Kompas.

Selanjutnya, Koster mengajak para pelajar yang hadir dalam acara tersebut untuk menonton film Jayaprana Layonsari, yang merupakan adaptasi dari cerita rakyat Bali. Dia berharap film ini dapat menginspirasi mereka dalam menjalani kehidupan yang baik dan juga turut serta dalam memajukan budaya Bali.

Sejarah Upin & Ipin

dilarang menonton upin & ipin

Sejarah “Upin & Ipin” bermula dari karya Burhanuddin Radzi dan istrinya, Ainon Ariff. Mereka adalah pencipta dan penulis serial ini. Awalnya, animasi “Upin & Ipin” diciptakan khusus untuk merayakan bulan Ramadhan dan memberikan pembelajaran kepada anak-anak tentang pentingnya Ramadhan.

Namun, animasi ini mendapat sambutan yang positif dan berlanjut dengan penambahan musim untuk tahun-tahun berikutnya. Cerita “Upin & Ipin” yang mengangkat tema kesederhanaan anak-anak dan kehidupan keluarga di kampung membuatnya populer di Malaysia dan juga di Indonesia.

Alasan Gubernur Bali Melarang Siswa-Siswi di Bali untuk Menonton Upin & Ipin

Alasan dilarang menonton upin & ipin

Menurut Gubernur Bali, serial Upin & Ipin bukan produk budaya Indonesia dan tidak memiliki cerita yang jelas. Ia juga menyatakan bahwa film kartun tersebut tidak mendidik dan tidak memberikan manfaat bagi anak-anak di Bali. Oleh karena itu, ia meminta para siswa-siswi di Bali untuk berhenti menonton film tersebut.

Baca Juga:  Bentuk Perjuangan I Gusti Ngurah Rai, Sang Pahlawan Bali

Selain itu, Gubernur Bali juga mengajak para siswa-siswi di Bali untuk menonton film Jayaprana sebagai alternatif. Film Jayaprana merupakan film yang menceritakan kisah cinta dari dua tokoh legendaris Bali, yaitu Jayaprana dan Layonsari. Gubernur Bali berharap film ini dapat memberikan inspirasi bagi para siswa-siswi di Bali untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Reaksi Masyarakat Terhadap Larangan Menonton Upin & Ipin

Upin & Ipin

Larangan Gubernur Bali untuk menonton Upin & Ipin menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Beberapa orangtua dan pelajar di Bali menyambut baik larangan ini, sementara yang lain merasa kecewa dan tidak setuju.

Para pendukung larangan ini berpendapat bahwa Upin & Ipin bukanlah produk budaya Indonesia dan tidak memiliki nilai-nilai yang baik untuk anak-anak. Mereka juga setuju dengan ajakan Gubernur Bali untuk menonton film Jayaprana sebagai alternatif.

Namun, ada juga yang tidak setuju dengan larangan ini. Beberapa orangtua dan pelajar merasa bahwa Upin & Ipin adalah film kartun yang menghibur dan cocok untuk ditonton oleh anak-anak. Mereka juga berpendapat bahwa larangan ini terlalu membatasi kebebasan anak-anak dalam memilih tontonan yang mereka sukai.

Jika Anda berencana berlibur ke Bali, sebaiknya pertimbangkan untuk menyewa mobil dari Get&Ride Car Rental Bali. Dengan menyewa mobil dari penyedia layanan ini, Anda dapat lebih leluasa menjelajahi keindahan pulau Bali tanpa harus terbatas oleh transportasi umum. Get&Ride Car Rental Bali menawarkan berbagai pilihan mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

FAQ

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *