Tumpek Kandang adalah Upacara Penghormatan Binatang – News. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi unik. Salah satu tradisi yang memikat adalah Tumpek Kandang. Upacara Tumpek Kandang adalah sebuah upacara penghormatan binatang yang mencerminkan hubungan erat antara manusia dan hewan.
Tumpek Kandang Adalah
Tumpek Kandang adalah sebuah upacara yang diadakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Pawukon Bali, tepatnya pada Saniscara Kliwon wuku Uye. Ini adalah waktu di mana orang Bali secara khusus menghormati hewan-hewan yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti sapi, ayam, bebek, dan bahkan anjing.
Asal-Usul Tumpek Kandang
Tumpek Kandang adalah berasal dari kata “tumpek” yang berarti jatuh pada hari yang keempat belas dalam sistem penanggalan Bali, dan “kandang” yang berarti tempat tinggal binatang. Upacara ini pertama kali dilakukan oleh masyarakat Bali pada abad ke-10 Masehi, dan hingga kini masih tetap dilestarikan.
Tumpek Uye atau Tumpek Kandang berasal dari bahasa Bali. Tumpek berarti kasih sayang, sedangkan Uye berarti air atau binatang. Jadi, Tumpek Uye dapat diartikan sebagai “hari kasih sayang kepada binatang”, binatang merupakan bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dihormati dan dijaga dalam Hindu.
Makna Tumpek Kandang
Tumpek Kandang memiliki makna mendalam dalam budaya Bali. Ini adalah saat untuk mengungkapkan terima kasih kepada hewan-hewan yang telah membantu manusia sepanjang tahun. Selain itu, Tumpek Kandang juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam, menghormati Tuhan Yang Maha Esa, serta memperoleh berkah dan keselamatan.
Spiritualitas
Upacara ini memiliki dimensi spiritual yang kuat. Orang-orang Bali percaya bahwa hewan-hewan ini memiliki roh dan memperlakukan mereka dengan hormat.
Perlindungan dan Kesejahteraan
Tumpek Kandang juga mencerminkan upaya untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan hewan-hewan ini. Ini termasuk memberikan perawatan medis jika diperlukan dan memberikan makanan yang baik.
Upacara Tumpek Kandang
Upacara Tumpek Kandang adalah upacara dilakukan di rumah oleh umat Hindu yang memiliki binatang peliharaan. Upacara ini dipimpin oleh seorang pedanda atau pemangku.
Bahan-bahan yang digunakan dalam upacara Tumpek Kandang adalah:
- Banten pejati
- Banten undagi
- Banten urip
- Banten selem
- Banten gebogan
- Banten canang sari
Upacara Tumpek Kandang diawali dengan menghaturkan banten pejati dan canang sari di depan sanggah. Kemudian, pedanda atau pemangku akan memimpin upacara pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah itu, binatang peliharaan akan diberi sesaji berupa banten undagi, banten urip, dan banten selem.
Apakah Tumpek Uye sama dengan Tumpek Kandang?
Tumpek Uye sama dengan Tumpek Kandang. Kedua istilah tersebut merujuk pada upacara umat Hindu di Bali yang dirayakan setiap 6 bulan sekali, tepatnya pada Saniscara Kliwon wuku Uye. Upacara ini merupakan bentuk penghormatan kepada binatang, baik berupa binatang peliharaan maupun binatang liar.
Kapan Tumpek Kandang 2023?
Tumpek Kandang akan jatuh pada tanggal 25 Maret 2023. Upacara ini dilakukan setiap enam bulan sekali, oleh karena itu, tanggal selanjutnya setelah 25 Maret 2023 adalah 21 Oktober 2023. Tanggal ini juga merupakan Tumpek Kandang yang jatuh pada Saniscara Keliwon Uye.
Tumpek Kandang adalah salah satu upacara adat yang unik dan memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Bali. Melalui upacara ini, mereka ingin menunjukkan rasa syukur dan penghargaan terhadap binatang-binatang yang telah memberikan manfaat bagi kehidupan mereka. Selain itu, Tumpek Kandang juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam, menghormati Tuhan Yang Maha Esa, serta memperoleh berkah dan keselamatan.
Jika Anda ingin menghadiri upacara Tumpek Kandang di Bali, Anda dapat menggunakan jasa Get&Ride Sewa Mobil Bali untuk menyewa mobil selama berada di Bali. Dengan menyewa mobil, Anda dapat dengan mudah mengunjungi tempat-tempat yang ingin Anda kunjungi selama di Bali, termasuk tempat-tempat yang menjadi lokasi upacara Tumpek Kandang.
FAQ
Tumpek Kandang adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Bali sebagai bentuk penghormatan terhadap binatang-binatang yang ada di sekitar mereka.
Tumpek Kandang dilakukan setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari yang keempat belas dalam sistem penanggalan Bali.
Dalam upacara Tumpek Kandang, umat Hindu akan menghaturkan banten pejati dan canang sari di depan sanggah. Kemudian, pedanda atau pemangku akan memimpin upacara pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah itu, binatang peliharaan akan diberi sesaji berupa banten undagi, banten urip, dan banten selem.