Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Penerbangan Bali Sempat Kacau – News. Bali, sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia, selalu jadi tujuan utama bagi banyak wisatawan domestik dan internasional. Namun, ada satu hal yang bisa mengganggu perjalanan ke Pulau Dewata, yaitu gangguan akibat erupsi gunung. Baru-baru ini, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan dampak signifikan, terutama pada sektor penerbangan, termasuk penerbangan menuju Bali. Lalu, bagaimana hal ini bisa memengaruhi rencana perjalananmu ke Bali? Simak penjelasan berikut!
Apa Itu Gunung Lewotobi Laki-Laki?
Sebelum membahas dampaknya, mari kita kenali dulu Gunung Lewotobi Laki-Laki. Gunung ini adalah salah satu gunung api yang terletak di Kabupaten Lembata, NTT, yang terakhir kali meletus dengan intensitas cukup tinggi pada bulan 12 November 2024. Erupsi gunung ini mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik yang cukup besar, menyebar ke berbagai wilayah, termasuk wilayah udara yang dilalui pesawat.
Meskipun letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak setinggi atau sebesar beberapa gunung berapi lainnya di Indonesia, namun dampak dari erupsinya cukup terasa di sektor transportasi udara.
Letusan Gunung Lewotobi Berdampak ke Bali, Puluhan Penerbangan Dibatalkan
Sebanyak 22 penerbangan internasional dari dan ke Bali dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur. Abu vulkanik yang diperkirakan membahayakan penerbangan ini terbawa angin timur menuju Bali, yang berjarak sekitar 500 km dari lokasi erupsi. Pembatalan penerbangan dimulai sejak Selasa (12/11), mengakibatkan banyak wisatawan internasional menunda perjalanan mereka.
Juru bicara Biro Meteorologi menyampaikan kepada The Guardian bahwa abu vulkanik kemungkinan akan bergerak menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dan menyebar ke wilayah udara Australia utara hingga menghilang pada malam hari. Tiga maskapai Australia, yakni Jetstar Airways, Qantas Airways, dan Virgin Australia, telah membatalkan sejumlah penerbangan dari kota-kota seperti Sydney, Adelaide, Melbourne, dan Brisbane, serta Incheon, Korea. Meski ada pembatalan, operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal.
Adapun tiga maskapai Australia yang telah membatalkan penerbangan, yaitu Jetstar Airways, Qantas Airways, dan Virgin Australia. Sementara melansir dari DetikNews, rute penerbangan yang dibatalkan antara lain Sydney, Adelaide, Melbourne, dan Brisbane di Australia, serta Incheon, Korea. Walau ada pembatalan penerbangan, bandara I Gusti Ngurah Rai masih tetap beroperasi normal.
Pembatalan Penerbangan Domestik
Penerbangan domestik pun terlebih dahulu terpengaruh. Menurut General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, sebanyak 12 penerbangan domestik pada Selasa (12/11) dibatalkan, dengan rincian tujuh keberangkatan dan lima kedatangan. Untuk penerbangan internasional, tercatat 22 penerbangan yang terdampak, dengan 12 keberangkatan dan 10 kedatangan. Maskapai memberikan opsi kepada penumpang untuk pengembalian dana, pengaturan ulang jadwal, atau rute alternatif. Selama erupsi berlanjut, bandara menyediakan helpdesk di terminal internasional dan domestik untuk membantu penumpang.
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terhadap Penerbangan Bali
1. Gangguan pada Rute Penerbangan
Erupsi gunung berapi dapat memengaruhi rute penerbangan karena abu vulkanik yang tersebar di udara. Abu ini berbahaya bagi pesawat karena dapat merusak mesin dan sistem navigasi pesawat. Oleh karena itu, pihak otoritas penerbangan, seperti AirNav Indonesia, sering kali memutuskan untuk menutup sementara beberapa rute penerbangan yang melintasi wilayah yang terdampak.
Pada kasus erupsi Lewotobi Laki-Laki, meskipun dampaknya tidak sebesar erupsi Gunung Agung atau Merapi, namun beberapa penerbangan yang menuju Bali harus mengalami pembatalan atau penundaan. Penerbangan dari dan menuju Bali, terutama yang melintasi jalur udara timur Indonesia, harus berhati-hati dengan kondisi ini. Hal ini berpotensi menyebabkan penumpang mengalami keterlambatan yang cukup signifikan.
2. Keterlambatan dan Pembatalan Penerbangan
Ketika erupsi terjadi, otoritas penerbangan akan melakukan evaluasi dan penutupan sementara ruang udara yang terpengaruh. Terutama bagi penerbangan yang melintas dekat dengan zona letusan atau terpapar abu vulkanik. Hal ini mengakibatkan keterlambatan bahkan pembatalan penerbangan. Banyak maskapai yang melakukan pengalihan jalur atau menunda keberangkatan untuk memastikan keselamatan penumpang.
Bali sebagai hub penerbangan internasional dan domestik tidak lepas dari dampak ini. Wisatawan yang sudah memesan tiket pesawat ke Bali atau yang sedang dalam perjalanan menuju Bali bisa mengalami perubahan jadwal yang cukup membingungkan. Untuk itu, penting bagi kamu untuk selalu memeriksa status penerbanganmu secara berkala dan memastikan penerbangan tetap aman dan lancar.
3. Penutupan Bandara atau Pembatasan Operasional
Bandara Ngurah Rai, yang merupakan bandara utama di Bali, tidak terlepas dari dampak erupsi gunung ini. Meskipun bandara ini jaraknya cukup jauh dari Gunung Lewotobi Laki-Laki, namun jika abu vulkanik terbawa angin ke arah barat, ada kemungkinan bandara harus ditutup sementara atau mengurangi operasionalnya. Hal ini dilakukan demi keselamatan penerbangan.
Pada saat penutupan atau pembatasan operasional bandara, wisatawan dan pelancong yang sudah tiba di Bali atau yang hendak terbang ke Bali harus mencari informasi terbaru untuk mengatur ulang jadwal perjalanan mereka. Ini tentu bisa menyebabkan stres, terutama bagi mereka yang memiliki agenda liburan yang ketat.